Kamis, 25 April 2013

Tertinggal Janji

Posted by puisi malam at 4/25/2013 11:18:00 AM 1 comments

Lambaian tangan yang menyayat hati
Elang kini berubah menjadi merpati
Terangnya alam yang takkan abadi
Terhela nafas hingga air mata di pipi

            Seruling menyerbu suara kosong
            Emas itu hanya batu kotor
            Bibir melebar hanya hasutan setan
            Sebagai tanda rasa dalam rayuan

Beringin berakar dalam tangkai
Menjadi tempat sejuk bagi bangkai
Seru – menyeru , tertawa dibalik dada
Aduhai wanita, hati ini juga merasa

            Amanat daku tak beruntung lagi
            Membekas putih dengan tawa perih
            Menghadap kebelakang tanpa hati
Akhirnya kau juga pergi berbekas janji

Kamis, 20 Desember 2012

‘’Surti’

Posted by puisi malam at 12/20/2012 10:26:00 AM 6 comments

Jam hidupnya sudah berlalu lama
Sejak Surti  membuka mata dengan nyawa
Jam hidupnya sudah berlalu lama
Tubuhnya penuh dengan penyakit menular
Hanya ada satu pria yang menemaninya
Jangan lelah menjagaku  wahai adam, itu ucapnya

Kemudian langkah kaki wanita itu sudah lelah
Tangannya sudah lemas tak terangkat
Tubuh itu hanya bisa terdiam di ranjang
Jantungnya semakin cepat berdetak

Jam hidupnya sudah berlalu lama
Sejak surti  membuka mata dengan nyawa
Jam hidupnya sudah berlalu lama
Tubuhnya penuh dengan penyakit menular
Hanya ada satu pria yang menemaninya
Jangan lelah menjagaku  wahai adam, itu ucapnya

Jam hidupnya sudah berlalu lama
Penyakit itu terus bertambah adanya
Ingin kehidupan surti  terakhiri  semua
Tuhan dimana malaikat pencabut nyawa ? , itu pertanyaanya

Jam hidupnya sudah berlalu lama
Sejak Surti  membuka mata dengan nyawa
Jam hidupnya sudah berlalu lama
Pria kesayanganya pun pergi begitu saja

Sekarang hanya tinggal surti sendiri
Sendiri bersama ranjang setianya
Tubuhnya  lemah dan semakin lemah
Matanya pun dibuka semakin susah

Jam hidupnya sudah berlalu lama
penyakitnya masih menempel pada tubuhnya
Siang sudah jadi malam gelap gulita
Mata Surti samar-samar melihat jauh di pintu kamarnya
Terlihat cahaya yang terang mendekatinya

Lalu, berubah jadi seperti manusia
Dan berkata, surti aku ingin membantumu mengakhiri ini semua
Surti pun dengan tenaga seadanya berusaha menganggukan kepalanya
Kemudian dalam hati surti mengucap ,apakah ini akhir kehidupannya?






Senin, 26 November 2012

Cinta seperti Bunda

Posted by puisi malam at 11/26/2012 05:30:00 PM 4 comments

Bunda, melahirkanku dalam dunia fana
Lalu dirawatnya daku dengan kasih cinta
Wahai engkau mahligai cinta yang ada
Permohonan ini hanya satu sayangiku seperti, Bunda

                Lelah kaki ini berjalan di bumi
                Sesat diriku kian berhenti
                Setelah kau datang dengan senyuman
                Senyuman yang penuh kasih sayang

Nyawaku masih bersatu dalam raga
Dalam bersujud meminta kepada-Nya
Tuhan engakulah sang maha cinta
Tuhan berikan jalan bahagia diriku denganya

               
                

Sabtu, 10 November 2012

Kubutuhkan kasihmu

Posted by puisi malam at 11/10/2012 05:42:00 PM 1 comments


Seperti ludah perkataan daku
Entah mungkin usia dari daku
Tak sedikitpun terdengar di telingamu
Hanya angin lalu di matamu


Langkah kaki itu telah jauh
Tak asnggup lagi ku merengkuh
Engkau berjalan pagi itu tak ingat perkataanmu
Oh sebesar itu pengorbanan atau ambisius dirimu?


Sampai ketika ku dengar kabar
Dirimu telah terluka di jalan
Wahai tuhan jalan apa ini ?
Ujian diri atau siksaaan hidup ini?


Namun terima kasihku padamu tuhan
Betapa kuatnya Engkau member kehidupan
Hingga ia tersadar kembali dan menyapa
Aku butuh kasih darimu, Bapa
 

puisi malam Template by Ipietoon Blogger Template | puisimalamidea